Karies Gigi

Jumat, 20 Januari 2012

Gigi berlubang disebut Karies gigi. Karies akan mengakibatkan kerusakan struktur gigi sehingga terbentuk lubang. Biasanya yang terkena adalah gigi susu.
Gejala
Gejala gigi berlubang umumnya, adalah
sakit gigi, gigi menjadi sensitive setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin
Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi
Bau Mulut (Halitosis).
Tanda Awal Gigi Berlubang
Munculnya spot putih seperti kapur pada permukaan gigi. Ini menunjukkan area demineralisasi akibat asam. Selanjutnya, warnanya akan berubah menjadi cokelat, kemudian mulai membentuk lubang. Jika spot kecoklatan ini tamapk mengkilap, maka proses demineralisasi telah berhenti yaitu jika kebersihan mulut membaik. Spot ini disebut STAIN (bukan sekolah tinggi agama islam negeri yang dekat arbes loh..hehehe) dan dapat dibersihkan. Sebaliknya, spot kecokelatan yang buram menunjukkan prosese demineralisasi yang sedang aktif. Makanya, diperlukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini timbulnya lubang.
Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk pokok dari gigi yang diliputi oleh sementum/jaringan gigi yang melindungi dentin pada daerah akar gigi dan email/bentuk luar yang melindungi dentin pada daerah mahkota gigi), biasanya mengeluh sakit atau timbul ngilu setelah makan atau minum manis, asam, panas atau dingin.
Penyebab Gigi Berlubang
Di Indoesia, penyakit yang mendominasi menurut statistic adalah Gigi berlubang, setelah demam flu. Gigi berlubang dapat terjadi pada siapapun, walaupun pada umumnya sering muncul pada anak-anak atau remaja. Gigi berlubang inilah yang merupakan alasan utama hilangnya gigi pada usia muda.
Penyebab gigi berlubang itu sendiri karena adanya bacteri Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Bakteri spesifik inilah yang mengubah glukosa dan karbohidrat pada mkanan menjadi asam melalui proses fermentasi. Asam terus diproduksi oleh bakteri dan akhirnya merusak struktur gigi sedikit demi sedikit. Kemudian plak dan bakteri mulai bekerja 20 menit setelah makan.
Asam yang diproduksi dalam plak akan terus merusak lapisan email gigi. Kemudian bakteri akan mengikuti jalan yang sudah dibuat oleh asam dan menginfeksi lapisan berikutnya, yaitu dentin. Jika tidak dirawat, proses ini akan terus berjalan sehingga lubang akan semakin dalam.
Gigi berlubang biasanya belum menimbulkan keluhan sakit kecuali telah mencapai bagian dentin dan pulpa gigi. Apa Sebabnya? Karena pulpa penuh sel saraf dan pembuluh darah akibat terinfeksi, maka akan timbul rasa sakit terus-menerus. Komplikasi kemudian terjadi dengan matinya sel saraf sehingga rasa sakit juga berhenti.
Pada tahap ini, biasanya orang sering mengabaikan. Padahal ketika sel saraf mati, proses kerusakan di dalam gigi terus berjalan sampai ketulang pendukung. Akibatnya, cairan akan terkumpul dan terjadi abses (pembengkakan). Abses dimulai dari dalam sampai tampak ke permukaan ginggiva (gusi). Selain itu, kerusakan tulang pendukung juga menyebabkan gigi mulai goyang. Jika tidak segera dirawat, berakibat pada ekstraksi (pencabutan) gigi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan karies gigi adalah perbedaan pola makan, waktu makan yang lebih lama. Sisa makanan yang tertinggal di mulut dalam waktu lama, perkembangan bakteri dalam mulut

 
 
 
Situs Resmi DPC PPGI Kabupaten Demak